RAFTING... WHY NOT... ???
Posted By
DPH HIMAPA
| at 9:23 PM
2
comments
Labels :
Oleh : Asty, Pitri, dan Iyok
“EL”
Rafting?? Why Not?? |
Sabtu
(03/11/2012) Pemberangkatan para Anggota HIMAPA
dan para AMH start pukul 15.30 WIB, setelah semuanya telah melaksanakan Shalat
Ashar bersama-sama serta berdo’a bersama pula. Tepat pada tanggal 28
November 2012 kami para AMH telah dibekali semua materi tentang Rafting termasuk apa-apa saja yang harus kami
persiapkan sebelum pemberangkatan, selain perlengkapan, juga jasmani (
kesehatan ) kami para AMH, dan tak lupa permintaan izin dan do’a kepada Orang
Tua kami masing-masing untuk kelancaran dan keselamatan kami.
Perkiraan
perjalan kami yang sudah di rencanakan ternyata tidak bisa terealisasikan
dengan lancar, karena macet, seperti kita ketahui bandung juga hampir
menyerupai Ibu Kota, Jakarta. Sudah hampir setiap ruas jalan mulai diwarnai
dengan antrian kendaraan beroda. Walau sedikit agak melenceng dari jam yang
telah di tentukan, namun sudah bisa di
pastikan semua masalah dapat senior kami selesaikan dengan rencana yang matang.
Dalam
perjalan kami para AMH tak pernah luput dari
pantauan serta arahan kakak-kakak kami para Anggota HIMAPA, kami
melakukan pemberhentian di bebeberapa
tempat, untuk memastikan tak ada satupun dari kami yang tertinggal ataw memisahkan diri dari kelompok.
Suara
Adzan Maghrib mulai terdengar, hari pun sudah mulai beranjak gelap. Suasan perkotaan yang di warnai hiruk pikuk
ekonomi metropolitan mulai berganti dengan
suasana pedesaan suasana yang mulai menunjukan bahwa ternyata di kota
Bandung ini masih ada tempat yang masih terjaga kelestarian lingkungannya,
bahkan hampir tak di temukan pengrusakan – pengrusakan alam serta habitat,
iklim yang sejuk bahkan dingin sudah mulai dirasakan oleh semua rombongan.
Perjalan
sudah hampir selesai kami sudah mulai memasuki kawasan Waduk Saguling sebagai
salah satu PLTA di Bandung. Aroma yang tak sedap mulai tercium oleh semua
rombongan, maklum semua pembuangan ataw limbah se-Kota Bandung mengalir dan
bersatu menjadi satu aliran di Sungai Citarum.
Suara
deras air sudah mulai terdengar, bau yang semakin menusuk hidung menandakan
pemberangkatan kami dari Bnadung akan
segera tiba di tempat tujuan kami, yakni sebuah rumah yang sudah biasa untuk para Anggota HImapa tinggal sementara
dalam rangka pelaksanaan kegiatan Rafting, termasuk di rumah itu juga semua
rombongan akan makan, tidur istirahat dan mempersiapkan semua hal untuk
besok-nya hari Minggu sebagai hari dimana kegiatan Rafting akan dilaksanakan.
Seperti
yang sudah di jelaskan d atas, setibanya kami di sana kami langsung disambut
oleh yang empunya rumah layak seorang
keluarga, sangat terasa sekali rasa kekeluargaan diantara para anggota rumah
itu kepada kami para Anggota HIMAPA dan AMH.
Setelah
berkumpul semua, setelah semuanya telah melaksanakan shalat, serta setelah
beristirahat sejenak, kami berkumpul kembali umtuk rasa syukur kami karena
berkat rahmat Tuhan ( ALLAH SWT ) kami telah tiba di tempat tujuan dengan
selamat tanpa halangan yang berarti.
Setelah itu kami melakukan makan bersama serta briving untuk hari esok serta
evaluasi untuk kegiatan pemberangkatan kami yang munngkin kedepannya semoga
akan jauh lebih baik.
Minggu,
(4/11/2012) 04.30 WIB, kami semua sudah mulai bangun untuk melaksanakan
persiapan untuk Shalat Subuh serta Jasmani ( Olahraga ). 06.00 WIB, kami semua
para AMH dibimbing oleh Para Kakak kami Anggota HIMAPA untuk melakukan olahraga
atau yang sering kami mengucapkannya kegiatan Jasmani. Kami kira sebagai para
AMH yang baru melaksanakan kegiatan ini, kami hanya akan melakukan jasmani
sekedar olahraga, namun di luar dugaan kami, kami di ajak ke suatu kawasan
bersejarah, yakni SangHyang Tikoro. Selain kami bisa olahraga tepat di atas
tempat ini kami juga bisa melihat dan memasuki tempat sekitar Sanghyang Tikoro.
Tikoro, dalam bahas sunda artinya tenggorokan, dimana tempat ini memiliki mata air serta aliran arusnya
seperti membentuk tenggorokan. Bahkan para ilmuan menyatakan bahwa salah satu
mata air Danau Purba adalah Sungai SangHyang Tikoro.
08.00
WIB, kami sudah mulai kembali ke rumah, seperti biasa hari sudah mulai siang jadi
saat nya kami makan bersama. Tepat pukul 09.00. kegiatan sudah mulai di
lakasanakan, step by step. Diawali dengan arahana penggunaan alat-alat Rafting
dalam masa pemantapan setelah seminggu yang lalu kami di kasih penjelasan
secara teoritis. Yang pertama terbayang
dalam benak, ketika tidur suara Air sungai, gemuruhnya sangat terasa oleh kami,
maklum rumah yang kami tempati tepat di sebelah aliran Sungai Citarum, apalagi
kami harus mendekat dengan arus tersebut bahkan masuk serta berkegiatan di
dalam alirannya, tapi inilah jalan yang telah kami pilih, bulatkan tekad
HIMAPA, HIMAPA, HIMAPA. Kami prcaya kepada semua keluarga kami, semua anggota
HIMAPA.
Kang
Tomi mulai menunjukan apa yang telah dia jelaskan tentang rafting, termasuk
karakteristik Sungai, dan yang pertama
harus kami lakukan adalah HANYUT, dimana semua orang
menghindari yang namanya hanyut apalagi
dalam sebuah arus yang jika saatnya tiba jembatan bahkan rumah bisa ia
hanyutkan yakni Arus aliran Sungai Citarum, yang bisa kami lakukan adalah
melaksanakan semua petunjuk keselamatan dan percaya kakak – kakak kami mampu
menyelamtkan kami sesuai prosedur, dan satu lagi yang sangat penting adalah
memperhatikan alat-alat keselamatan kami, kencangkan
pelampung, dan kencangkan helm. Rasakan saat instruktur menarik lengan
kami, merasakan air tenang nan dangkal dan mulai beranjak masuk ke kedalaman
sungai dengan arus yang siap membawamu HANYUT..
Pertama
kali merasakan badan ini hanya bisa melaju mengikuti air, masuk kedalam arus
seakan dia siap melahap kita dan memuntahkan kita seenaknya, dan rasakan dasar
sungai yang sangat dalam dan hampa atawa justru menabrak bebatuan yang samar, tak terlihat namun sakit kita rasakan
jika arus menabrak batuan itu tanpa sadar, yang harus kami lakukan adalah
menjaga posisi kami agar hanyut dengan resiko tenggelam dan terbawa arus yang
lebih besar besar itu kecil hingga
bantua datang,ini disebut Renang Passive, ataw sebaliknya kami mencoba berenang sendiri ataw dengan kata lain kami
harus mampu menyelamatkan diri kami tanpa bantuan orang lain, disebur Renang
Agresif.
Namun
setelah yang pertama dilalui, baru terasa bahwa ini sangat menegangkan sekaligus menyenangkan.
Tahu kah kalian bahwa Rafting adalah olahraga terekstrim ke-dua di dunia.
Selanjutnya kami di ajak untuk merasakan bagaimana Rafting itu, dan seperti
yang sudah para kakak –kakak kmai jelaskan bahwa sangat butuh stamina serta
kekompakan antar kelompok, Awalnya sangat sulit menyatukan irama dayung
hingga disebut mendayung kompak, denga berbagai kepala, pemikiran,
persepsi, dan ego dan harus mendengarkan hanya satu komando dari seorang SKIPER. Namun semua itu hanya
bisa terjadi dengan satu kata yakni KOMPAK. Karena adalam Rafting
Kekompakan sangat menentukan mau di bawa
kemana awak serta perahu ini melaju, hingga pada akhirnya Rafting tak ada
satupun yang bisa bilang tidak menyenangkan, Rafting is very Interesting Guys.
Sesi
terahir yakni bagaimana kami bisa menolong diri kami sendiri
hingga kami harus menolong rekan- rekan kita, ups kalo di HIMAPA di sebutnya keluarga. Bagi kami ini adalah
sesi yang paling paling sangat sulit, selain kami harus bertanggung jawab untuk
menyelamatkan diri kami, kami juga harus menyelamatkan perahu, ketika perahu
terbalik kita sendiri harus mampu membalikannya kembali ke keadaan semua serta
harus menyelamtkan seluruh keluarga kita. Sangan menantang sekali.
16.30
WIB, acara resmi selesai kami harus secepatnya mandi, Shlat serta mempersiapkan
kepulangan kembali ke Bandung serta tak lupa makan bareng, laperrrrrrrrrrrrrr. Baru pukul 17.00 WIB lebih, kami sudah siap
pulang dan berkumpul untuk briving kepulangan, serta tak lupa untuk
berterimakasih kepada TUHAN untuk
kelancaran acara Rafting kali ini serta semoga kepulangan kami juga di beri keberkahan.
18.00
WIB, kami mulai berpamitan denga pengurus rumah dan kembali melakukan
perjalanan ke Bandung, kami sepakat untuk berkumpul di Sekre HIMAPA kami yang
tercinta terlebih dahulu sebelum kembali ke rumah masing-masing. 20.30 WIB,
kami sudah berkumpul kembali di Sekre, kami mulai merindukan kembali Suasana
Citarum, hanya satu malam satu hari kami di sana, namun disana pula banyak
cerita kami yang sangat berkesan, sedih, senang, lelah, canda, tawa, keluh, kesah, bahkan marah, yang pasti
semua yang terjadi mmembuat kita semakin merasa satu keluarga.
Sesampainya
di Sekre kami bersepakat untuk kerja bakti membersihkan peralatan, sangat
terasa sekali waktu begitu cepat berlalu. Rasanya baru mala ini, malam yang
seperti ini, gelap dan sunyi seperti ini yang kami rasakan ketika baru sampai di Citarum, namun sekarang
kami sudah ada di tempat lain tempat yang sangat jauh dengan Citarum, kami
rindu , kapan kita kembali lagi… So WHY NOT…….. RAFTING AGAIN,,??????
Berikut beberapa dokumentasi kegiatan :
Yang jelas kami satu keluarga besar HIMAPA.
Hanya Satu
HIMAPA,
HIMAPA,HIMAPA.
RAFTING HIMAPA
2 comments:
- wonk368 on November 24, 2012 at 12:24 AM said...
-
MANTAF TERUSKAN AKTIVITASNYA BAGUS TUH FEATURE CERITANYA SAMPAI TERBAWA SUASANA RAFTING NIH ,BUAT CERITA CERITA PERJALANAN KALIAN LAGI MASIH BANYAK PERJALANAN DIDEPAN KALIAN INGAT PEPATAH KANG GALIH BERMAIN,BERLATIH DAN BERPRESTASI
I SUPPORT
THANKS
368 TG - DPH HIMAPA on February 26, 2013 at 7:24 PM said...
-
Siap kang, hatur nuhun ..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)