P3K
Posted By
Unknown
| at 1:49 AM
0
comments
Labels :
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
I. UMUM
P3K merupakan
sebuah pengetahuan dan keterampilan karena jika kita hanya mengetahui teorinya
saja tanpa melakukan latihan atau praktek, maka mental kita tidak terlatih
ketika kita benar-benar menghadapi kejadian sebenarnya. Sebaliknya jika kita
langsung praktek tanpa membaca teori kemungkinan besar kita akan melakukan
pertolongan yang salah pada korban
Sebagai seorang
pecinta alam, materi ini penting untuk dipelajari, karena kondisi alam
seringkali tidak dapat diduga dan sangat mungkin terjadi kecelakaan yang tidak
kita harapkan. Sedangkan tenaga medis, sarana dan prasarana kesehatan sulit
untuk dijangkau. Maka satu-satunya pilihan adalah mencoba melakukan pertolongan
sementara pada korban kerumah sakit atau dokter terdekat.
II. MAKSUD, KEGUNAAN DAN TUJUAN P3K
v
Maksud
P3K adalah untuk memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan ditempat
kejadian dengan cepat dan tepat sebelum tenaga medis datang atau sebelum korban
dibawa kerumah sakit agar kejadian yang lebih buruk dapat dihindari.
v
Kegunaan materi
ini secara khusus adalah untuk membekali setiap anggota KMPA FISIP Unsoed agar
dapat memberikan pertolongan pertama dilapangan jika terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan
v
Tujuannya
adalah mencegah maut dan mempertahankan hidup, mencegah penurunan kondisi
badan atau cacat.
III. SIKAP, KEWAJIBAN DAN WILAYAH SEORANG PENOLONG
v
Sikap
penolong :
1. Tidak panic, bertindak cekatan, tenang tidak
terpengaruh keluhan korban jangan menganggap enteng luka yang diderita korban.
2.
Melihat pernapasan korban jika perlu berikan pernapasan
buatan.
3.
Hentikan pendarahan, terutama luka luar yang lebar.
4.
Perhatikan tanda-tanda shock.
5.
janganterburu-buru memindahkan korban, sebelum kita
dapat menentukan jenis dan keparahan luka yang dialami korban.
v
Kewajiban
Penolong :
1.
Perhatikan keadaan sekitar tempat kecelakaan
2.
Perhatikan keadaan penderita
3.
Merencanakan dalam hati cara-cara pertolongan yang akan
dilakukan
4.
Jika korban meninggal beritahu polisi atau bawa korban
kerumah sakit
5.
v
Wilayah
Penolong:
Pertolongan pertama pada kecelakaan sifatnya semantara. Artinya kita
harus tetap membawa korban ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk
pertolongan lebih lanjut dan memastikan korban mendapatkan pertolongan yang
dibutuhkan.
IV. TEKNIK DALAM P3K
A. Prioritas dalam P3K
►Urutan tindakan secara umum:
1. Cari
keterangan penyebab kecelakaan
2. Amankan
korban dari tempat berbahaya
3. perhatikan
keadaan umum korban; gangguan pernapasan, pendarahan dan kesadaran.
4. segera
lakukan pertolongan lebih lanjut dengan sarana yang tersedia.
5. apabila
korban sadar, langsung beritahu dan kenalkan.
Selain
itu ada juga yang dinamakan prinsip life saving, artinya kita melakukan
tindakan untuk menyelamatkan jiwa korban (gawat darurat) terlebih dahulu, baru
kemudian setelah stabil disusul tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang
lain. Gawat darurat adalah suatu kondisi dimana korban dalam keadaan terancam
jiwanya, dan apabila tidak ditolong pada saat itu juga jiwanya tidak bisa
terselamatkan.
B. Pembalutan
Tujuan
dari pembalutan adalah untuk mengurangi resiko kerusakan jaringan yang telah
ada sehingga mencegah maut, menguangi rasa sakit, dan mencegah cacat serta
infeksi.
►Kegunaan pembalutan adalah:
1.
menutup luka agar tidak terkena cahaya, debu, kotoran, dll.
2.
melakukan tekanan
3.
mengurangi atau mencegah pembengkakan
4.
membatasi pergerakan
5.
mengikatkan bidai.
►Macam-macam pembalutan:
1.
Pembalutan segitiga atau mitela
Pembalut
segitiga dibuat dari kain putih yang tidak berkapur (mori), kelihatan tipis,
lemas dan kuat. Bisa dibuat sendiri, dengan cara memotong lurus dari salah satu
sudut suatu kain bujur sangkar yang panjang masing-masing sisinya 90 cm
sehingga diperoleh 2 buah pembalut segitiga.
2.
Pembalut Plester
Digunakan
untuk merekatkan kain kassa, balutan penarik (patah tulang, sendi paha/ lutut
meradang), fiksasi (tulang iga patah yang tidak menembus kulit), Beuton (alat
untuk merekatkan kedua belah pinggir luka agar lekas tertutup).
3.
Pembalut Pita Gulung.
4.
Pembalut Cepat.
Pembalut
ini siap pakai terdiri dari lapisan kassa steril, dan pembalut gulung.
►Indikasi pembalutan:
Menghentikan
pendarahan, melindungi bakteri/kuman pada luka, mengurang rasa nyeri.
►Bentuk dan anggota tubuh yang
dibalut:
1.
Bundar, pada kepala.
2. Bulat panjang tapi lonjong, artinya kecil ke
ujung, besar ke pangkal, pada lengan bawah dan betis
3. Bulat panjang hamper sama ujung dengan pangkalnya,
pada leher, badan, lengan atas, jari tangan.
4.
Tidak karuan bentuknya, pada persendian
C. Pembidaian
Bidai
adalah alat yang dipakai untuk mempertahankan kedudukan (fiksasi) tulang yang
patah. Tujuannya, menghindari gerakan yang berlebihan pada tulang yang patah. Syarat
pemasangan bidai:
1.
Bidai harus melebihi dua persendian yang patah
2.
Bidai harus terbuat dari bahan yang kuat, kaku dan pipih.
3.
Bidai dibungkus agar empuk.
4. Ikatan tidak boleh terlalu kencang karena merusak
jaringan tubuh tapi jangan kelonggaran.
►Alat-alat bidai:
1.
Papan, bamboo, dahan
2.
Anggota badan sendiri
3.
Karton, majalah, kain
4.
Bantal, guling, selimut
D. Pernafasan buatan
Sering
disebut bantuan hidup dasar (BHD) atau resusitasi jantung paru (RJP) intinya
adalah melakukan oksigenasi darurat. Dilakukan pada kecelakaan:
1.
Tersedak,
2.
Tenggelam
3.
Sengatan Listrik,
4.
Penderita tak sadar,
5.
Menghirup gas dan atau kurang oksigen,
6.
serangan jantung usia muda, henti jantung primer tejadi.
►Fase
RJP:
A
= Airway control (pengeuasaan jalan napas),
B
= Breathing support (ventilasi buatan dan oksigenasi paru darurat)
C
= Circulation (pengenalan ada tidaknya denyut nadi)
Untuk
teknik RJP dapat dilihat pada lampiran gambar.
E. Evakuasi dan Transportasi
Evakuasi
adalah kegiatan memindahkan korban dari lokasi kecelakaan ke tempat lain yang
lebih aman dengan cara-cara yang sederhana di lakukan di daerah-daerah yang
sulit dijangkau dimulai setelah keadaan darurat. Penolong harus melakukan
evakuasi dan perawatan darurat selama perjalanan.
Cara
pengangkutan korban:
1.
Pengangkutan tanpa menggunakan alat atau manual
Pada
umumnya digunakan untuk memindahkan jarak pendek dan korban cedera ringan,
dianjurkan pengangkatan korban maksimal 4 orang
2.
Pengangkutan dengan alat (tandu)
Rangkaian
pemindahan korban:
1.
persiapan,
2.
pengangkatan korban ke atas tandu,
3.
pemberian selimut pada korban
4.
Tata letak korban pada tandu disesuaikan dengan luka atau cedera.
Prinsip
pengangkatan korban dengan tandu:
1.
pengangkatan korban,
Harus
secara efektif dan efisien dengan dua langkah pokok; gunakan alat tubuh (paha,
bahu, panggul), dan beban serapat mungkin dengan tubuh korban.
2.
Sikap mengangkat.
Usahakan
dalam posisi rapi dan seimbang untuk menghindari cedera.
3.
Posisi siap angkat dan jalan.
Biasanya
posisi kaki korban berada di depan dan kepala lebih tingi dari kaki, kecuali;
-menaik,
bila tungkai tidak cedera,
-menurun,
bila tungkai luka atau hipotermia,
-mengangkut
ke samping,
-memasukan
ke ambulan kecuali dalam keadaan tertentu
-kaki
lebih tinggi dalam keadaan shock.
TRANSPORTASI
Merupakan kegiatan pemindahan
korban dari tempat darurat ke tempat yang fasilitas perawatannya lebih baik,
seperti rumah sakit. Biasanya dilakukan bagi pasien/ korban cedera cukup parah
sehingga harus dirujuk ke dokter.
Tata cara pemindahan korban:
a. Dasar melakukan pemindahan
korban; aman, stabil, cepat, pengawasan korban, pelihara udara agar tetap
segar.
b. Syarat pemindahan korban:
1. korban tentang keadaan umumnya
cukup baik
2. tidak ada gangguan pernapasan
3. pendarahan sudah di atasi
4. luka sudah dibalut
5. patah tulang sudah dibidai
Sepanjang pelaksanaan pemindahan
korban perlu dilakukan pemantauan dari korban tentang:
- Keadaan umum korban
- Sistem persyarafan (kesadaran)
- Sistem peredaran darah (denyut
nadi dan tekanan darah)
- Sistem pernapasan
- Bagian yang mengalami cedera.
V. BEBERAPA KECELAKAAN DAN PERTOLONGANNYA
1.Pingsan
Yaitu korban tidak sadarkan diri
tetapi nafasnya ada.
Macam-macam pingsan:
a. Pingsan karena sengatan
matahari
Gejalanya: penghentian keringat yang tiba-tiba, korban lemah, sakit
kepala, tidak dapat berjalan tegak, suhu tubuh 40-41ºC, pernapasan cepat dan
tidak teratur.
Pertolongan: baringkan ditempat teduh dan banyak angin, komperes
seluruh tubuh dengan air dingin, usahakan agar tidak mengigil dengan memijat
kaki dan tangan, bila keadaan tidak membaik bawa kerumah sakit.
b. Pingsan karena kelelahan/ kelaparan
Gejalanya: Kedinginan dan berkeringat, lemah, pandangan
berkunang-kunang, kesadaran menurun.
Pertolongan: baringkan ditempat datar, letakkan kepala lebih rendah
dari kaki,buka baju bagian atas, dan kendurkan pakaian yang menekan. Bila
muntah miringkan kepala, beri bau-bauan yang merangsang, setelah sadar beri
minuman air gula.
2. Shock
Yaitu:
peredaran darah terganggu karena kekurangan cairan sehingga mengakibatkan
terganggunya alat tubuh.
Gejalanya:
kesadaran menurun, denyut nadi cepat >140/menit dan semakin lama melambat
bahkan hilang, penderita mual, kbadan dingin, lembab&pucat,napas tidak
teratur, pandangan kosong,tidak bercahaya, pupil melebar.
Pertolongan:
Baringkan kepala lebih rendah dari kaki kecuali gegar otak, tarik lidah
penderita keluar, bersihkan hidung dan mulut dari sumbatan, selimuti, hentikan
pendarahan bila ada patah tulang pasang bidai, bawa keRS
3. Keseleo
Keadaan
dimana persendian keluar dari sendinya, lalu kembali lagi.
Pertolongannya:
-Istirahatkan korban dengan letak keseleo
ditnggikan
-Boleh dikomperes air hangat dan urut
hati-hati
-Bila lutut dipasang kness dekker, lakukan
pembalutan agar keras pada bagian lain
-Bawa ke RS untuk memastikan apakah ada
retak atau patah tulang
4. Patah tulang
Menurut
kontaminasinya:
a.
patah tulang tertutup: ujung tulang tak berada di luar
tanda-tanda: gerakan tak normal, tambahan adanya bengkak, sakit bila digerak.
Pertolongan: usahakan tulang yang patah
tidak bergerak dengan memasang bidai dan bawa keRS.
b. Patah tulang
terbuka: ujung tulang berada di luar.
Tanda-tanda: tulang mencuat keluar, menjadi
kotor, pendarahan sulit dihentikan.
Pertolongan: mencuci luka dengan air
bersih, tulang yang keluar dimasukan, tutup dengan kassa steril, gunakan anti
septic, pasang perban elastic dan setelah selesai pasang bidai dan langsung
transportasi.
Jenis patah
tulang terbuka:
3.1. patah tulang
belakang,
Sulit ditentukan bila keliru akan fatal
Pertolongan:
bila korban jatuh atau jatuh terduduk yang keras dan mengeluh sakit di punggung
dan nyeri jika ditekan maka korban tidak boleh duduk, punggung harus tetap
datar dan di transportasi dalam keadaan telentang dan di bidai.
3.2. Patah
tulang panggul.
Sulit menentukannya
Pertolongan: bila korban jatuh terduduk
atau miring dan mengeluh nyeri dan sakit untuk duduk, maka langsung saja di
transportasi dalam keadaan berbaring.
3.3. Patah
tulang rusuk.
Tanda-tanda: ada trauma, untuk bernapas
dalam sakit, nyeri tekan napas tertahan.
Pertolongan: hati-hati jangan sampai
mengangkat dengan menekan daerah dada karena bisa jadi patahan tulang rusuk
menembus paru-paru ynag akan berakibat fatal. Dapat dibantu dengan pemasangan
plester lebar dari punggung, memutar ke dada, secara perlahan langsung
transportasi ke RS, korban dalam keadaan duduk atau berbaring asal bagian yang
patah tidak tertekan.
3.4. Patah
tulang kecil-kecil.
Pertolongan: untuk meta karpal dan
jari-jari tangan, korban menggenggam bola karsa kemudian dibalut dengan elastic
perban. Tetapi untuk metatarsalia dan jari-jari kaki cukup langsung dipasang
perban elastic.
5.
Penyakit Penggunungan (Mountain Sickness)
Terjadi pada
ketinggian 2000 mdpl reaksinya tergantung pada daya tahan tubuh orang yang
bersangkutan:
a. Penyakit
kegunungan yang akut.
Gejala: penderita
measa pusing, sakit kepala, lelah, mengantuk, kedinginan, mual, dan
muntah-muntah, pucat, sesak, gelisah, susah konsentrasi, susah tidur. Hal ini
karena oksigen daam tubuh berkurang.
Pertolongan:
Istirahatkan selama 24 s.d. 48 jam, bila tidak ada perubahan turunkan ke tempat
yang lebih rendah.
b.
Penyakit pegunungan akut disertai kelainan paru-paru.
Terjadi pada
ketinggian diatas 3000 mdpl, Gejala: munculnya 36 jam setelah tiba di tempat
tersebut.
Tanda-tanda: batuk
kering, bahkan batuk berdarah, seesak napas, dada terasa teretekan denyut nadi
makin cepat, penderita pucat, membiru kemudian pingsan.
Pertolongan:
baringkan dengan kepala lebih rendah dari bagian tubuh lainnya, berikan
pernapasan buatan bila perlu, turunkan penderita ke tempat yang lebih rendah,
bawa ke RS.
6. Luka bakar.
Luka disebabkan
karena api, benda-benda panas, air panas, liran listrik, dan bahan kimia.
Derajat Luka Bakar:
Derajat I: hanya
mengenai permukaan (epidermis), berupa warna kemerahan pada kulit, ada rasa
nyeri, biasanya sembuh spontan dalam waktu 7-10 hari.
Derajat II:
mengenai lapisan dermis, terjadi gelembung berisi cairan, terasa nyeri, dengan
peralatan baik sembuh dalam waktu 10-14 hari.
Derajat IIB:
mengenai dermis bagian dalam, gelembung-gelembung biasanya pecah, warna pucat,
rasa nyeri, embuh lma dan menimbulkan bekas.
Derajat III:
seluruh lapisan kulit rusak, sembuh lama dan menimbulkan cacat yang hebat.
Luka bakar harus
melihat pada derajat kedalaman, permukaan, dan luas luka bakar tersebut. Bahaya
luka bakar luas adalah kondisi dehidrasi yang mengancam jiwa penderita.
Pertolongan:
Pertama, kita harus membebaskan tubuh penderita dari bahan penyebab. Daerah
yang terbakar cukup cukup di rendam/ di siram dengan air dingin (jangan air es)
karena akan menambah sakit. Luka bakar yang luas perlu segera mendapatkan
tambahan cairan untuk mencegah dehidrasi, jika wilayah terbakar > 10%
penderita harus dirawat di RS.
7. Tenggelam.
Pertolongan beri
pernapasan buatan, raba denyut nadi leher, bila tidak teraba lakukan pijatan
jantung dengan cara menekan atau memukul dada korban denga telapak tangan,
melakukan sampai korban sadar, kosongkan air dalam perut dengan memiringkan
kepala korban sedikit lebih rendah dari perut, kemudian letakan ke atas
belakang hingga air keluar dari mulut.
8. Benda Asing yang Masuk Kedalam Tubuh
a. Benda
asing dihidung, misalnya pacet.
Caranya:
- Letakkan segelas
air dingin didepan rongga agar pacet keluar atau meneteskan air tembakau
kehidung
- Setelah pacet melepaskan gigitannya, tarik dengan
pinset
b.
Benda asing ditelinga, misalnya serangga.
Caranya:
- teteskan beberapa tetes minyak tanah
-Beri air hangat
9. Gigitan Binatang
Binatang jika mengigit akan menimbulkan 3
masalah yaitu:
a. Perlukaan cara mengatasi:
- mencuci luka sampai bersih dengan
air (steril).
- Menghilangkan adanya benda asing
- membuang jaringan yang mati
- memberikan anti septic
- menjahit luka.
b. Infeksi cara mengatasi berikan anti
serum.
c.
Keracunan,cara mengatasi:
- tenangkan penderita agar tidak
cepat menjalar,
- baringkan penderita dengan posisi
yang lebih rendah dari jantung
- memberikan ikatan yang kuat di
atas dan bawah tempat yang digigit
- cuci sampai bersih
- istirahatkan tempat yang digigit
- menghindari manipulasi
(pijit-pijit)
- kirim ke RS
Contohnya:
a. Digigit ular
racun ini bersifat merusak sel setelah 4
jam, racun akan menjalar keseluruh tubuh.
Pertolongannya :
·
Pada Perlukaan
-
Memberikan tekanan pada sumber pendarahan
-
Mencuci luka sampai bersih dengan air steril
-
Menghilangkan benda asing pada luka
-
Membuang jaringan yang sudah mati
-
Memberikan antiseptic
-
Menjahit luka
-
Menutup luka dengan kasa steril
·
Bahaya infeksi
- Sama
dengan perlukaan
- Berikan
suntikan ATS
·
Pada keracunan
- Baringkan
penderita dengan posisi lebih rendah dari jantung
- Usahakan
penderita tetap tenang, agar tidak cepat menjalar
-
Memberi ikatan yang kuat atas dan bawah dari tempat
yang digigit dengan 10cm, kendorkan setiap ¼ jam sekali selama ½ menit
-
Mengistirahatkan bagian yang digigit
-
Hindari manipulasi dengan pijit-pijit
-
Bawa kerumah sakit
b. Digigit pacet
Ludah lintah
atau pacet mengandung zat anti pembekuan darah, sehingga darah mengalir
terus-menerus melalui beku luka yang menyebabkan gatal-gatal dan terjadi
pembengkakan.
Pertolongannya:
Lepaskan
pacet dengan membawa/meneteskan air tembakau ketubuh lintah, kemudian gosok
bekas gigitan dengan salep anti gatal.
c. Digigit serangga
Dapat
menimbulkan pembengkakan, merah dan rasa sakit
Pertolongannya:
- Sengatan
serangga diambil
- Bekas
gigitan digosok dengan salep anti gatal (reason)
-beri obat
penahan sakit (aspirin,antalgin,dsb)
10.Keracunan makanan.
Pertolongan:
-
usahakan penderita muntah dengan memekan langit-langit
tenggorokan dengan jari melalui mulut.
-
Setelah muntah beri norit / arang ditumbuk halus
-
Bila perlu diberikan napas buatan.
V1. PENGENALAN OBAT-OBATAN
OBAT LUAR
- Rivanol
- Plester
- Betadine
- Minyak kayu putih
- Alkohol
- Tetes mata
- Bioplasenton
- Counterpain
- Kapas
- Pembalut
- Oxycan
OBAT DALAM
- CTM
- Paracetamol/Antalgin
- Norit & Susu
- Promag
- Napacin
- Enterostop
- Feminax
Subscribe to:
Post Comments (Atom)